Judul : Runaway to Heaven
Penulis : Hengki Kumayandi
Penerbit : Elex Media Komputindo (LaiQa)
Cetakan : Pertama, 2015
ISBN : 978-602-02-7365-5
Blurb :
Dari waktu ke waktu, aku tak pernah menemukan arti kebahagiaan. Selalu berlari secepat angin dari masalah satu ke masalah lainnya. Namaku Tama Janowitz. Karena konflik di tanah kelahiran, aku dan adikku Alicia harus pergi ke sebuah negeri yang tak pernah kami tahu sebelumnya. Petualangan demi petualangan kami dapatkan. Bahkan aku sampai masuk penjara dan terpisah dari adikku tersayang, Alicia. Semua yang kulakukan hanya satu, menemukan Alicia, meyakinkannya bahwa aku kakaknya, dan menjaganya seumur hidup. Sehingga, suatu saat nanti, aku, Alicia, dan Mama bisa berkumpul di surga-Nya.
Berawal dari aku yang download aplikasi baca gratis (read : IJak) karena butuh asupan buku baru. FYI, aku udah kenal aplikasi IJak sejak tahun 2015 kalo nggak salah, udah terbilang cukup lama.
Aku searching kategori berdasarkan kategori fiksi, dan munculah novel ini. Bukan novel romansa seperti yang biasa aku baca, novel ini bertema kekeluargaan dengan selipan religius.
Bercerita tentang dua kakak beradik asal Afrika, mereka berpetualang sampai ke Amerika untuk mendapatkan kehidupan baru. Dalam novel diceritakan tengah terjadi konflik di Afrika, konflik ini menyebabkan Mama dari kakak beradik itu terbunuh. Mereka ditolong oleh sekelompok anggota PBB yang akan membawa mereka ke pengungsian.
Dalam perjalanan itu, Tama bertemu dengan seorang gadis yang bilang kalau para pemberontak berhasil mengejar mereka dan mereka semua akan mati. Tama seorang muslim dan dia diajarkan untuk tidak mempercayai tentang ramalan. Tapi ternyata ucapan gadis itu benar terjadi, para pemberontak menghabisi mereka semua termasuk anggota PBB yang menolong mereka. Hanya tersisa Tama, Alicia, dan gadis peramal itu.
Singkat cerita, Tama dan Alicia memulai petualangan baru mereka dengan bermodal sebuah surat yang dititipkan gadis peramal kepada Tama.
Ini novel bagus banget, kalian harus baca! Tama dan Alicia bukan saudara kandung, hal ini berdasarkan pada ciri fisik mereka yang berbeda. Kulit Tama lebih cerah, rambut lurus, dan wajah khas Asia. Karena perbedaan inilah yang membuat Alicia tidak mengakui Tama sebagai kakak, tapi Tama tetap bertanggung jawab pada Alicia karena dia adalah kakaknya.
Kenapa bagus? Karakter Tama digambarkan sebagai seorang muslim yang benar-benar taat pada agamanya. Dia tetap melakukan ibadah dengan tayamum saat perjalanan menuju pengungsian yang jaraknya beratus-ratus kilometer. Selalu berdoa dan mengucapkan istighfar, benar-benar pasrah pada Allah SWT saat kondisi genting. Seperti saat Tama hendak di tembak oleh bos narkoba.
Mereka berdua sempat terpisah cukup lama saat berada di Amerika. Tama juga sempat mendekam di dalam penjara karena laki-laki polos itu terjebak dalam dunia kelam tanpa tahu apa yang sebenarnya dia kerjakan. Sampai akhirnya, dua kakak beradik ini bertemu dengan keluarga masing-masing. Ya, Tama memiliki orang tua angkat baru dan Alicia pun juga sama. Tapi mau bagaimana pun, mereka tidak bisa dipisahkan.
Dari novel ini aku belajar satu hal. Mau saudara kandung atau bukan, jika sudah menyayangi dengan tulus ya dia akan melakukan apa pun untuk orang yang disayanginya. Melindunginya dengan sepenuh hati. Jika kalian bertemu dengan orang seperti ini, jangan pernah kalian sia-siakan.
Review ini terbilang singkat karena aku nggak mau kasih review yang terlalu dalam dan nantinya berujung spoiler. Ayo, sesekali lupakan soal romansa dan drama!
Komentar
Posting Komentar