Judul: The Hero of Olympus #1: The Lost Hero
Penulis: Rick Riordan
Penerbit Asli: Disney Hyperion Books
Penerbit: Mizan Publika (Mizan Fantasi)
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Tendy Yulianes
Penyelaras Aksara: Ananta A.
Penata Aksara: Elcreative
Desain Cover: Alta Rivan
ISBN: 978-602-385-731-9
Tahun Terbit: 2010
Jumlah Halaman: 586 halaman
Blurb:
“Tujuh Demigod akan menjawab panggilan, karena badai atau api dunia akan terjungkal.”
Tiga Demigod baru bergabung di Perkemahan Blasteran. Jason yang tidak bisa mengingat jati dirinya. Piper yang penuh misteri, dan Leo dengan kemampuan mekaniknya yang luar biasa.
Bersama-sama, ketiganya mengemban sebuah misi penyelamatan.
Misi yang juga akan mengungkap sebuah rahasia besar mereka pada masa lalu.
Bergabunglah dengan para Demigod dari Perkemahan Blasteran dan nikmati petualangan serunya!
Setelah di seri sebelumnya, yaitu Percy Jackson & The Olympian, kita diajak untuk mempelajari tentang Mitologi Yunani. Lalu di seri selanjutnya, yaitu The Hero of Olympus, kita akan diajak lebih jauh mengenal Mitologi Romawi. Kali ini, aku akan memberikan review tentang buku pertama dari seri The Hero of Olympus atau HOO, berjudul The Lost Hero.
Profil Penulis
Rick Riordan merupakan seorang penulis novel asal Amerika. Beliau mulai terkenal dari seri Olympus pertama, yaitu Percy Jackson & The Olympians. Novel ini menceritakan tentang remaja laki-laki bernama Percy Jackson yang ternyata merupakan anak dari Poseidon, Dewa Laut.
Dua seri Percy Jackson & The Olympians ini juga udah diangkat ke layar lebar, yaitu buku pertama berjudul The Lightning Thief dan buku kedua berjudul The Sea of Monsters. Untuk kalian yang suka film genre fantasi, wajib tonton filmnya!
Rick Riordan juga dikenal sebagai penulis novel fiksi-fantasi terpopuler di Amerika karena tulisannya bisa dengan mudah menghanyutkan pembaca dalam universe-nya sendiri. Penggemar menyebutnya Riordanverse.
Cover Buku (4.0/5.0)
Penokohan (4.0/5.0)
Cinta adalah motivator keagungan. Tindakan mereka yang paling mulia dan berani, dilakukan demi cinta—Aphrodite.
Satu tahun mendatang, ketika misi ini dikisahkan di sekeliling api unggun, Leo menduga kalau orang-orang bakalan menceritakan Jason yang pemberani, Piper yang cantik, dan anak buah mereka, si Valdez Membara, yang menemani dengan sekantong obeng ajaib dan kadang-kadang membuatkan burger tahu.
Percy dan Jason sama-sama pemberani, Annabeth dan Piper juga sama-sama cantik. Duh, apalagi karakter Annabeth diperankan oleh Alexandra Daddario dalam versi filmnya, cantik banget! Belum lagi dengan Grover dan Leo yang sama-sama happy virus dalam tim.
Di buku pertama ini belum ada pengembangan karakter yang terlihat di mata aku, ya. Mungkin di buku selanjutnya udah terlihat. Kita tunggu saja.
Alur Cerita (4.8/5.0)
Seperti yang udah aku jelaskan, novel ini akan mengajak kita mempelajari Mitologi Romawi melalui misi-misi dari Jason dan kawan-kawan.
Mungkin, kalian akan beranggapan kalau Mitologi Romawi dan Mitologi Yunani itu berbeda. Sama, aku juga beranggapan demikian, layaknya Mitologi Nordik di mana karakternya berbeda.
Tapi, Dewa dan Dewi di Mitologi Yunani dan Mitologi Romawi itu sama! Yang membedakan hanya nama dan sifat mereka saja. Seperti alter ego, maybe?
Setelah aku baca ini, Dewa dan Dewi Romawi merupakan visualisasi sifat lain dari Dewa dan Dewi Yunani. Aku ambil contohnya Zeus, ya, karena di salah satu bab diceritakan sedikit tentang ini.
Zeus dikenal memiliki sifat penuh semangat dan membara, karena dia raja dari para Dewa. Di Mitologi Romawi, nama lain Zeus adalah Jupiter. Sifatnya berbeda sekali dengan Zeus, Jupiter lebih tenang dan kalem meskipun sama-sama mendominasi.
Tapi, kecantikan artinya menemukan kecocokan yang pas, kecocokan yang natural. Untuk menjadi sempurna, kita harus merasa bahwa diri kita sempurna. Janganlah menjadi orang lain—Aphrodite.
Novel ini sukses memancing aku untuk membaca bab-bab selanjutnya sampai akhir. Meski ada waktu di mana aku memutuskan untuk berhenti sejenak sebelum mulai membaca novel ini lagi.
Ceritanya menarik, Rick Riordan berhasil menarik aku masuk ke dalam Riordanverse dan sukses membuat aku berimajinasi tentang situasi dan kondisi yang diceritakan. Perpaduan antara dunia nyata dan dunia fantasi bisa tersambung dengan apik.
Struktur Penulisan (2.5/5.0)
Ini yang membuat aku sempat berhenti baca novel The Lost Hero, karena banyaknya salah penulisan yang cukup mengganggu. Balik lagi, yang aku baca versi digital di Ipusnas, ya. Jadi, aku nggak tahu apakah di versi fisik penulisannya sama atau berbeda.
Di novel ini, aku sering menemukan kata-kata yang double, tanda baca yang kurang atau tidak semestinya, struktur penulisan yang kurang detail, sering menemukan typo juga.
Ada salah satu novel yang membuat aku benar-benar stop baca untuk waktu yang lama karena masalah struktur penulisan sebelum memutuskan untuk baca lagi. Untungnya, The Lost Hero menyuguhkan alur cerita yang menarik. Jadi, bisa aku selesaikan dalam waktu tiga hari.
Apa yang Aku Suka?
Di samping perjalanan misi para Demigod menyelamatkan Hera atau Juno, hal lain yang aku suka adalah momen ketika Leo mulai mengeluarkan celetukan-celetukan absurd tapi sukses bikin aku ketawa-ketawa sendiri.
Tanpa kehadiran Leo Valdez, mungkin novel ini akan berubah menjadi novel fantasi serius layaknya Twilight dan Vampire Academy. Aku berharap momen celetukan absurd Leo makin banyak di setiap seri selanjutnya.
Kalau mood kalian lagi hancur, berantakan, sedih, kecewa, dan lainnya. Pasti akan langsung naik setelah baca bagian-bagian Leo.
Kesimpulan (Rating Keseluruhan: 4.0/5.0)
Terlepas dari aku yang merupakan penggemar novel fantasi dan Mitologi Yunani, aku sangat merekomendasikan novel ini pada kalian yang sedang butuh bacaan fiksi-fantasi namun tetap ringan.
Halamannya memang tebal, tapi nggak akan terasa. Apalagi dengan munculnya celetukan absurd si Leo dan hal-hal yang terjadi dalam perjalan misi, akan membuat kalian terus penasaran hingga akhirnya tanpa sadar telah menyelesaikan novel setebal 586 halaman ini.
Tips dari aku, kalian harus baca dari buku pertama seri Percy Jackson & The Olympians dulu sebelum baca ini, karena seri The Hero of Olympus merupakan kelanjutan dari seri sebelumnya.
Apalagi di bulan Ramadan seperti sekarang, lebih baik menunggu waktu berbuka dengan hal-hal positif daripada ghibah. Untuk kalian yang mau baca versi digitalnya, akan aku kasih link-nya di bawah.
Sebelum terlambat, aku mau mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa untuk teman-teman yang menjalankannya. Semoga puasa kita di tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Amin.
See you on the next books review~
Link The Lost Hero Ipusnas: http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/78860/
Komentar
Posting Komentar