Seperti es, hujan telah terukir di dalam hatiku
Mantra hujan ini tak berujung
Jika ada mantra yang bisa membuatmu
Datang kembali kepadaku
Akan aku cari...
Bahkan jika seluruh tubuhku basah
Aku akan menerimanya
Hujan deras mengguyur kota tak menghalangi segala aktivitas yang memang harus mereka lakukan. Sama halnya dengan laki-laki itu, yang harus segera pulang meski hujan tak kunjung reda. Di ambilnya payung berwarna kuning yang dia simpan di dekat loker, melebarkan payungnya dan berjalan menuju mini market terdekat. Payungnya tampak begitu kontras, melewati puluhan payung transparan yang tengah menjalankan kewajibannya.
Mantra hujan ini tak berujung
Jika ada mantra yang bisa membuatmu
Datang kembali kepadaku
Akan aku cari...
Bahkan jika seluruh tubuhku basah
Aku akan menerimanya
Hujan deras mengguyur kota tak menghalangi segala aktivitas yang memang harus mereka lakukan. Sama halnya dengan laki-laki itu, yang harus segera pulang meski hujan tak kunjung reda. Di ambilnya payung berwarna kuning yang dia simpan di dekat loker, melebarkan payungnya dan berjalan menuju mini market terdekat. Payungnya tampak begitu kontras, melewati puluhan payung transparan yang tengah menjalankan kewajibannya.
"Maaf," ucap seorang wanita yang tanpa sengaja menabrak bahunya. Mungkin wanita itu tidak melihat karena sedang terburu-buru, tapi tidak untuk dirinya. Bahkan dia sangat merindukan wajah lembut itu.
Hujan yang tak kunjung reda membuat wanita itu mengembuskan napas kesal. Dia harus pergi ke suatu tempat tapi hujan memperlambat semua aktivitasnya. Halte bus ada di seberang, hujan sederas ini sudah pasti akan membuatnya kuyup.
Sebuah payung kuning memayungi kepalanya. Wanita itu hendak menolak, namun bungkam saat tahu siapa yang melakukannya. "Aku akan mengantarmu ke seberang."
Mereka menyeberangi jalan dalam diam. Laki-laki itu tak langsung pulang setelah mereka tiba di halte, menunggu wanita itu hingga benar-benar mendapatkan bus ke arah tujuan. Mereka terdiam cukup lama. Hanya ada mereka berdua di sana, seakan waktu sudah tahu bahwa mereka akan terjebak di sana. Sepintas, wanita itu membaca tulisan kecil yang terukir di payung itu.
I love you from the start...
You know? It's never gonna change...
I swear to God...
Ternyata benar, laki-laki itu belum bisa melupakannya. Sekelebat ingatan memaksanya kembali ke masa lalu, memaksanya kembali ke saat mereka berdua sengaja tidak berteduh dari derasnya hujan yang datang tiba-tiba.
"Berjanjilah padaku ini untuk selamanya," ucap wanita itu, meminta laki-laki di hadapannya untuk berjanji bahwa mereka berdua akan tetap bersama.
"Aku berjanji." Bahkan hingga detik ini, laki-laki itu masih memegang janjinya.
Inspired by Super Junior's song
Inspired by Super Junior's song
Komentar
Posting Komentar