Judul : Me Before You
Harga : Rp128.000
Penulis : Jojo Moyes
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Keempat, Oktober 2016
Isi : 656 halaman
ISBN : 978-602-03-3246-8
Blurb :
Lou Clark tahu banyak hal. Dia tahu berapa langkah jarak antara halte bus dan rumahnya. Dia tahu dia suka sekali bekerja di kedai kopi The Buttered Bun, dan dia tahu mungkin dia tidak begitu mencintai pacarnya, Patrick.
Tetapi Lou tidak tahu bahwa dia akan kehilangan pekerjaannya, dan peristiwa apa saja yang akan menyusul kemudian.
Setelah mengalami kecelakaan, Will Traynor tahu dia sudah tidak berminat lagi untuk melanjutkan hidupnya. Dunianya kini menyusut dan tak ada lagi suka cita. Dan dia tahu betul, bagaimana mesti menghentikannya.
Namun Will tidak tahu bahwa sebentar lagi Lou akan masuk ke dunianya dengan membawa warna-warni ceria. Mereka berdua sama-sama tidak menyadari, betapa mereka akan membawa perubahan besar ke dalam kehidupan satu sama lain.
Iya, aku tau terlalu telat untuk review novel ini. Novelnya aja aku beli waktu aku masih kerja di toko buku haha. Tapi, enggak ada kata terlambat sebelum mencoba 'kan?
Oke, aku beli novel ini bukan karena cover atau blurb-nya yang mencuri perhatian. Aku beli novel ini karena filmnya. Jadi aku nonton filmnya dulu baru baca novelnya. Aku enggak tau kalau ternyata film Me Before You ini ada novelnya wkwk. Kita langsung ke novelnya aja ya karena ini bukan blog untuk review film 😉
Aku punya tiga novel yang jumlah halamannya bisa untuk mukul orang. Dua diantaranya karya Jojo Moyes dan satu lagi berjudul Jack Eversea atau Eversea aja, aku lupa haha.
Di awal aku bilang 'kan kalau aku tertarik beli novel ini bukan karena cover, padahal hal pertama yang bikin aku tertarik mendalami lebih jauh tentang novel itu adalah cover-nya sendiri. Novel ini cover-nya sangat amat simple, sungguh! Background warna pastel dengan sedikit ornamen serta didominasi dengan judul dan nama penulis yang besar. Udah, sesederhana itu. Tapi aku suka! Gimana dong? Haha
Latar tempatnya pun di Inggris. I'm madly in love with UK, apalagi denger orang-orang lokal ngomong. Aksen mereka itu seksi banget!
Oke, back to the topic. Novel ini menceritakan tentang Louissa Clark, seorang gadis berumur 26 tahun yang bisa dibilang hidupnya itu gitu-gitu aja. Bahkan dia enggak pernah pergi jauh dari daerah tempat tinggalnya. Dia punya pacar, namanya Patrick. Dia cinta sama Patrick tapi pacarnya ini kadang lebih mementingkan dirinya sendiri yang bikin Lou ragu sama perasaan laki-laki itu. Bahkan Lou juga ragu sama perasaannya sendiri, apakah dia masih cinta sama Patrick?
Sampai suatu hari Lou datang ke agensi lowongan pekerjaan untuk mendapatkan pekerjaan baru setelah kehilangan pekerjaannya di The Buttered Bun. Ada tawaran untuk menjadi perawat pribadi, di sinilah Lou pertama kali bertemu sama Will Traynor.
Lou bekerja sebagai perawat pribadi Will, hari-hari pertama kerja emang terasa berat banget karena Will ini cepat banget marah, enggak sabaran, pokoknya nyebelin. Tapi karena semakin lama semakin terbiasa, Lou santai aja jalanin pekerjaannya. Bahkan sifat Will perlahan mulai berubah.
Banyak adegan yang bikin baper, banyak juga adegan lucu antara Lou dan Will yang bermula dari sebuah perdebatan. Jujur aja, ini novel kedua yang berhasil bikin aku menitikkan air mata setelah novelnya Ilana Tan yang berjudul Autumn In Paris.
Sedih enggak sih ketika kalian udah merasa nyaman sama seseorang tapi orang itu berniat untuk meninggalkan kita selamanya? Pasti sedih, 'kan? Even kita udah berusaha membujuk supaya orang itu menghentikan niatnya tapi dia tetap berpegang teguh sama keputusannya. Ini yang dirasakan Lou.
Lou dan Will ini mulai ada rasa satu sama lain, bahkan Lou memutuskan hubungan sama Patrick demi berada di samping Will. Will ini enggak bisa ke mana-mana tanpa kursi roda karena kecelakaan dan merasa hidupnya udah enggak berguna lagi. Waktu masih dalam keadaan normal, Will ini suka keliling dunia untuk melakukan olahraga ekstrem gitu. Lalu setelah kecelakaan, dia enggak bisa lagi melakukan itu dan merasa hidupnya hampa. Apalagi waktu tau kalau pacarnya ternyata meninggalkan Will dan memilih bertunangan dengan sahabatnya.
Lou yang tau niat Will berusaha untuk mengakhiri hidupnya membujuk sekuat mungkin agar Will menghentikan niatnya itu, tapi enggak berhasil. Buat aku, adegan yang paling sedih dari novel ini itu ketika Lou menyanggupi permintaan terakhir Will. Jadi Will mau Lou ada di dalam dekapannya di hari terakhir. Meskipun sakit dan berat, Lou tetap menyanggupi permintaan itu.
Dan kalau kau benar-benar mencintaiku, Clark, seperti yang kaukatakan, tak ada yang bisa membuatku lebih bahagia selain kalau kau ikut denganku. Dampingi aku. Berikan padaku akhir yang kuharapkan. Hal 571-572
Buat yang udah nonton filmnya, pasti setuju sama aku kalau ini adalah adegan ter-epic. Setelah Will meninggal, untuk melupakan kesedihan akan kepergian Will, Lou memutuskan pergi jalan-jalan ke Paris. Will pernah bilang kalau Lou harus menjalani hidupnya dengan baik karena hidup cuma sekali. You know what? Lou duduk di sebuah kafe sambil membaca surat terakhir dari Will, dan dia pakai celana legging motif lebah (belang-belang hitam kuning) yang pernah dia pakai sebelumnya dan dikomentari oleh Will kalau Lou terlihat aneh. Itu adegan ter-epic!
Isi surat terakhir Will untuk Lou. Aku hanya ambil sebagian ya, biar kalian penasaran dan baca sendiri novelnya.
Kau sudah terpatri di hatiku, Clark. Sejak hari pertama kau melangkah masuk, dengan pakaianmu yang ajaib. Kau mengubah hidupku, jauh. Jangan terlalu sering memikirkan aku. Aku tidak mau membayangkanmu bersedih. Jalani saja hidupmu dengan baik.
Love,
Will
Aku TIDAK merekomendasikan novel ini pada kalian yang masih suka baca novel tema anak SMA yang mana permasalahannya enggak terlalu kompleks. Novel ini terlalu berat, ditambah dengan jumlah halaman yang cukup banyak. But, novel ini highly recommended jika kalian butuh novel untuk dibaca serius, bukan dibaca karena iseng untuk mengisi waktu luang. Karena untuk bisa masuk ke dalam peran Lou dan Will itu butuh konsentrasi, lalu kalian bisa menikmati alur ceritanya.
Dan yakinlah, kalian akan jatuh cinta dengan lagu Photograph dari Ed Sheeran setelah nonton filmnya. Oh, kisah Lou Clark masih berlanjut di sequel novelnya yang berjudul Me After You. Akan aku review setelah aku selesai baca.
Bye 💖
Komentar
Posting Komentar