Langsung ke konten utama

[CERPEN] Janji Semu






Begitu lambat waktu yang kulalui sendiri, hukuman kesalahan ini terlalu berat.


“Bianca!” Bianca yang saat itu berusia 17 tahun menoleh, menampilkan senyum lebar saat sang kekasih datang menghampiri.

Sang kekasih memberitahukan sebuah berita besar untuk mereka berdua. Laki-laki itu berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan S1-nya di luar kota. Bianca ikut senang mendengar berita itu dan meyakinkan sang kekasih bahwa mereka akan baik-baik saja. Meyakinkan sang kekasih untuk bersama-sama berjuang dari bawah dan menjadi orang besar di masa yang akan datang.

“Aku berjanji tidak akan membeli parfum lagi dan akan mengunjungimu setiap bulan,” janji Bianca pada sang kekasih. Bianca memiliki kebiasaan menghabiskan uangnya untuk membeli parfum meskipun parfum gadis itu masih ada. Pernah suatu hari Bianca membeli dua botol parfum padahal di kamarnya masih ada tiga botol parfum yang baru dibelinya seminggu lalu.

“Maukah kau mengantarku ke stasiun minggu depan? Aku ingin kau ada di sana,” pinta sang kekasih. Gadis itu mengangguk dengan mantapnya. “Kau berjanji akan datang, ‘kan?” tanyanya meyakinkan.

“Ya, aku berjanji.” Bianca memeluk sang kekasih dengan erat.

Tak pernah sedikit pun terpikirkan oleh Bianca bahwa dirinya akan menjalani hubungan jarak jauh dengan sang kekasih. Mereka terbiasa bersama, menghabiskan akhir pekan bersama. Apakah dia bisa menjalani hubungan jarak jauh di saat dia merasa terbiasa dengan keberadaan kekasihnya? Apakah dia bisa membiarkan satu tempat dalam hidupnya ditinggalkan oleh penghuninya? Entahlah….


-ooo-


Suara bising tanda kereta akan datang tak sedikit pun mengusiknya, gadis itu masih nyaman duduk sambil menatap kosong khalayak ramai. Pandangannya jeli saat kereta berhenti, berharap menemukan orang yang dicari. Dan ketika tidak menemukan orang yang dicari, gadis itu kembali duduk dan menunggu kereta selanjutnya. Lima tahun berlalu, tidak terasa. Bianca berharap orang yang dicarinya turun dari kereta dan menghampirinya.


Menunggu cinta dari masa lalu….


Bianca sendiri juga tidak tahu apakah laki-laki itu akan kembali, atau masih menganggap Bianca sebagai tempat untuk kembali. Dirinya begitu merindukan laki-laki itu, teramat sangat. Gadis itu akan tetap menunggu di sana karena dia takut, takut jika laki-laki itu datang dan dia tidak berada di sana. Semakin kecil harapan untuk bertemu dengan sang kekasih. Kesalahan kecil namun hukumannya terlalu berat, gadis itu merasakannya. Rasa penyesalan itu semakin dalam dan gadis itu tak henti merutuki diri sendiri, betapa ceroboh dirinya.


Janji hanyalah janji yang diucapkan semata…


Kala itu, Bianca lebih memilih menghadiri acara ulang tahun sahabatnya. Dirinya mengingat menjanjikan sesuatu pada seseorang tapi dia tidak tahu janji apa dan siapa orang yang telah dia janjikan. Menjelang berakhirnya pesta, barulah dia sadar betapa pentingnya janji itu. Segera dia menghentikan taksi dan meminta sang sopir menambah kecepatan lajunya.

"Masih ada waktu,” gumamnya setelah melirik jam tangan. Tapi waktu yang tersisa kurang dari dua puluh menit.

Sesampainya di stasiun, gadis itu berlari ke bagian informasi untuk menanyakan apakah kereta yang ditumpangi kekasihnya sudah berangkat atau belum. Jawaban yang diterima berhasil membuat hatinya hancur bagai disiram timah panas.


Kekasihnya kini sudah pergi…


Hingga saat ini, gadis itu masih belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Jika dia bisa kembali ke masa lalu, dia akan mengubah semuanya. Mungkin dia tidak akan pergi ke acara pesta ulang tahun sahabatnya, atau mungkin juga dia tidak akan melupakan janji itu. Dia akan dengan senang hati mengantar kepergian kekasihnya dengan senyum.

Berkali-kali pandangannya tertuju pada sebuah kotak berisi jam tangan. Ya, jam tangan pemberian kakeknya itu akan menjadi hadiah untuk kekasihnya. Tapi hingga saat ini laki-laki tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Waktu baru saja berlalu, gadis itu berhenti melihat jam tangannya dan memilih pulang. Besok dia akan datang lagi, menunggu di tempat yang sama. Pandangannya sayu menatap langit, cahaya bulan menyinari wajahnya yang tampak lelah. “Dia tidak datang, tak ada harapan lagi,” gumamnya lirih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Star and I, Penutup Trilogi New York Ilana Tan

Judul: The Star and I Penulis: Ilana Tan Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Editor: Heith Rusli Sampul: Kitty Felicia Ramadhani Jumlah Halaman: 344 halaman Panjang Buku: 20 cm ISBN: 978-602-06-4966-5 E-ISBN: 986-02-4967-2 Tahun Terbit: 20 Januari 2021 (Foto: Gramedia.com) Blurb: Sejak kecil, Olivia Mitchell ingin tahu siapa orangtua kandungnya. Jadi, ketika ia mendapat kesempatan bekerja di New York, ia pun menyambarnya tanpa ragu. Namun, mencari seseorang tanpa nama di kota sebesar New York adalah sesuatu yang mustahil. Kini kontrak kerja Olivia akan segera berakhir, dan Olivia menolak pulang ke Inggris sebelum melacak keberadaan orangtua kandungnya. Itu berarti ia harus segera mencari pekerjaan baru supaya ia bisa tetap tinggal di New York. Seolah semua itu belum cukup memusingkan, Olivia mendadak bertemu kembali dengan Rex Rankin—sahabat masa kecilnya, sekaligus cinta pertamanya yang gagal—yang muncul untuk menawarkan bantuan. Profil Penulis Nama Ilana Tan mulai terkenal karena novel ...

4 Webtoon Bertema Makanan yang Bikin Kamu 'Ngiler'

Bicara tentang Webtoon , tema yang paling populer adalah percintaan, drama, dan fantasi. Entah mengapa, tema percintaan selalu jadi nomor satu. Kalian tahu tidak apa efeknya baca Webtoon tema percintaan? Ini bisa meningkatkan hormon ke- halu -an kalian dan bisa memperparah imajinasi kalian, lho! Webtoon memang jadi pilihan terbaik untuk memperbaiki mood dan paling afdol jika dibarengi dengan camilan favorit. Di pembahasan kali ini, aku mau merekomendasikan Webtoon yang akan membuat cacing-cacing dalam perut kalian berdemo. Ini rekomendasi pure dari aku pribadi, bukan nyomot artikel orang lain. Jajan Squad Webtoon.com Author: Dito Satrio Season: 1 Jumlah episode: 186 episode Genre: Slice of life Status: Tamat Indonesia terkenal dengan budayanya yang beragam, termasuk makanan. Mulai dari jajanan tradisional hingga makanan berat, Indonesia punya buanyak banget pilihan. Sebut saja kue cucur, kue putu, gudeg, rawon, dan lain sebagainya. Bahkan, setiap kota punya jenis soto masing-masi...

Love Rain, Ketika Cinta Terhalang Masa Lalu Orang Tua

Di sini ada nggak yang lebih suka nonton drama Korea beberapa tahun lalu? Bukan drama yang lagi viral saat ini, ya. Kalau ada, berarti kita punya sense drakor yang sama. Ya, aku lebih suka nonton drakor zaman dulu. Berhubung aku lagi rindu sama aktingnya Jang Geun Suk, mari kita flashback ke sepuluh tahun silam melalui drama Love Rain. Sinopsis Perjalanan kisah cinta dua sejoli tahun 70-an. Seo In Ha, mahasiswa jurusan seni yang jatuh cinta pada Kim Yoon Hee, perempuan yang tidak sengaja berpapasan dengannya dalam waktu tiga detik. Mereka saling mencintai. Sayangnya, kisah cinta mereka tidak berakhir bahagia. Di abad-21, Seo Joon yang merupakan anak Seo In Ha juga melakukan hal yang sama. Dia jatuh cinta dengan Jung Ha Na, anak dari Kim Yoon Hee. Sifat mereka berdua berbanding terbalik dengan sifat orang tua mereka. Pemeran Utama Seo Joon Seo Joon merupakan seorang fotografer hebat yang memiliki sifat bossy , dingin, dan nggak percaya sama cinta. Hal ini dikarenakan dia kecewa sama a...